Ketua TP PKK Kabupaten Batu Bara: Jadikan Puskesmas Ramah Bagi Anak

Batu Bara,

“ Selama ini puskesmas dan rumah sakit terlihat seram bagi seorang anak. Karena kurangnya suasana ramah bagi anak – anak. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini, nantinya puskesmas di Kabupaten Batu Bara ramah bagi anak, sehingga menimbulkan kenyamanan dan menghilangkan rasa takut bagi anak yang berobat.” Ujar Ketua TP PKK Kabupaten Batu Bara Ny. Maya Indriasari Zahir, SE dalam sambutan acara Peningkatan Kemampuan Puskesmas Ramah Anak Bagi Petugas Kesehatan Di Puskesmas. Di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara, Lima Puluh. Jumat (03/09/2021).

Penting bagi kita sebagai orang tua menjaga kesehatan anak, karena anak adalah karunia dan amanah Tuhan Yang Maha Esa dan anak sebagai generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa yang memiliki peran strategis, dan mempunyai ciri dan sifat khusus yang diharapkan dapat menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan negara di masa depan.

Apabila semua Puskesmas dapat menyelenggarakan upaya pemenuhan hak kesehatan anak atau menjadi Puskesmas Ramah Anak, maka permasalahan kesehatan anak dapat segera teratasi. untuk itu diperlukan berbagai upaya inovatif dan kreatif dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas seorang tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan untuk ibu dan anak di Puskesmas, Sehingga Menjadikan Puskesmas Dengan Layanan Ramah Anak Sebagai Cikal Bakal Dalam Pengembangan Kabupaten Layak Anak (KLA). Ujar Ny. Maya

Pelatihan peningkatan kemampuan puskesmas ramah anak bagi petugas kesehatan di puskesmas, mengundang narasumber yang berkompeten dibidangnya yaitu, Staf Seksi Kesehatan Keluarga Dan Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Cut Diana Mutia, S.KM, M.Kes, Kabid Pemenuhan Hak Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Provinsi Sumatera Utara Dra. Hj. Marhamah, M.Si, dan Dari Dinas P2KB-P3A Batu Bara Rusti, S.KM.

Kadis Kesehatan Kabupaten Batu Bara drg. Wahid mengucapkan terima kasih kepada Ketua TP PKK Kabupaten Batu Bara yang sangat peduli dengan perempuan dan anak, dengan selalu aktif mengikuti kegiatan tentang kesehatan perempuan dan anak.

Berdasarkan data, bahwa angka kematian ibu di Kabupaten Batu Bara tahun 2020 sebanyak 7 per 8.701 kelahiran hidup (80,4 per 100.000 kelahiran hidup), dimana penyebab kematian ibu disebabkan oleh eklamsi (57,14%), infeksi jantung dan sesak nafas (14,28%). sementara di bulan januari sampai dengan bulan juli tahun 2021, yaitu angka kematian ibu sebanyak 3 per 4.487 kelahiran hidup , dengan target nasional 217 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2021. Sedangkan untuk angka kematian neonatus di Kabupaten Batu Bara tahun 2020 sebanyak 27 per 8.701 kelahiran hidup atau 3 per 1000 kelahiran hidup, dimana penyebab kematian neonatus disebabkan asfiksia (44,4%), berat badan lahir rendah (BBLR) dan kelainan bawaan (18,51%), premature (14,81%), dan dismatur (3,70%), sementara Bulan Januari sampai dengan Bulan Juli tahun 2021 kematian neonatus sebanyak 12 per 4.487 kelahiran hidup atau 26 per 1.000 kelahiran hidup. Angka ini sudah melebihi dari target nasional yaitu 12,2 per 1.000 kelahiran hidup. hal tersebut tidak kita inginkan terjadi di wilayah Kabupaten Batu Bara, untuk bayi yang mendapatkan ASI secara eksklusif dari Bulan Januari sampai dengan Bulan Juli tahun 2021 yang baru mencapai 14,47%. hal ini masih jauh dari target nasional sebesar 40%.

“Berdasarkan fakta tersebut, menjadi tantangan bagi kita semua. di satu sisi kita sedang dihadapkan dengan kondisi pandemi Covid-19 dan di sisi yang lain pula kita harus tetap memberikan pelayanan yang sempurna bagi ibu dan anak di wilayah Kabupaten Batu Bara.” sebut Kadis Kesehatan drg. Wahid

 

Berita Terkait
Komentar